Menarik Untuk Dibaca

KASUS ALVEOLEKTOMI

LAPORAN KASUS ALVEOLEKTOMI Seorang pasien perempuan berusia tahun datang ke RSGMP dengan keluhan ingin membuat gigi tiruan penuh pada rahang atas dan bawah . Dari pemeriksaan subjektif didapatkan bahwa pasien tidak memiliki kelainan penyakit sistemik dan alergi obat. Pada hari pertama datang, pasien dirujuk ke bagian prosthodonti untuk mem e riksakan apakah pembuatan gigi tiruan bisa dilakukan atau tidak. Pada pemeriksaan intraoral terlihat adanya penonjolan pada tulang tepatnya di ridge alveolar pada regio gigi 43 . Sewaktu di palpasi didapat adanya rasa sakit, runcing dantajam . Berdasarkan hasil pemeriksaan pasien mempunyai eksostosis pada ridge alveolar pada regio gigi 44 , yang dapat mengganggu pada pembuatan gigi tiruan. BAB I PENDAHULUAN 1.1   Latar  Belakang Seseorang akan menggunakan gigi geligi permanen seumur hidupnya. Namun, gigi dapat hilang karena berbagai faktor penyakit gigi yaitu karies dan penyakit periodontal, atau proses penuaan

Laporan Kasus Odontektomi (TINJAUAN PUSTAKA + Indikasi dan Kontraindikasi )

2.5 Indikasi dan Kontraindikasi

2.5.1 Indikasi


Seluruh gigi impaksi sebaiknya dicabut segera setelah diagnosa dibuat. Rata-rata molar tiga erupsi pada umur 20 tahun, meskipun erupsi bisa berlanjut sampai umur 25 tahun. Pada pertumbuhan normal molar tiga rahang bawah mulai perkembangannya dengan angulasi horisontal, dan ketika gigi dan rahang berkembang, angulasinya berubah menjadi horisontal ke mesioanguler lalu ke vertikal. Kegagalan rotasi dari mesioanguler menjadi arah vertikal adalah penyebab yang umum menjadi impaksi. Faktor kedua adalah adanya ruangan yang tidak tepat antara distal molar dua dengan anterior border ramus mandibula.

Pencabutan yang lebih awal mengurangi postoperatif morbiditas dan terjadinya penyembuhan yang lebih baik. Penyembuhan periodontal lebih baik pada pasien yang lebih muda karena regenerasi yang lebih komplit dan lebih baik. Waktu terbaik untuk untuk melakukan pembuangan gigi impaksi adalah ketika akar gigi terbentuk sepertiganya dan sebelum terbentuk duapertiganya, sekitar umur 17 sampai 20 tahun.

Indikasi untuk pembuangan gigi impaksi adalah(Peterson, 1996):

a. Pencegahan penyakit periodontal

Daerah terdekat dari gigi impaksi merupakan tempat predisposisi terjadinya penyakit periodontal

b. Pencegahan karies dan perikoronitis

c. Pencegahan resorpsi akar

Gigi impaksi dapat menyebabkan tekanan pada akar gigi sebelahnya sehingga mengalami resorpsi akar. Pencabutan gigi impaksi dapat menyelamatkan gigi terdekat dengan adanya perbaikan pada sementumnya.

d. Pencegahan kista dan tumor odontogen

Gigi impaksi yang berada didalam tulang alveolar mengakibatkan follicular sacc tertahan. Folikel gigi ini akan mengalami degenerasi kistik sehingga menyebabkan terjadinya kista dentigerus dan keratokis. Tumor odontogen dapat terjadi disekitar gigi impaksi, yang terbentuk dari folikel gigi

e. Pencegahan rasa sakit karena penekanan saraf oleh gigi yang impaksi.

f. Untuk keperluan perawatan orthodonti dan prostodonti .


2.5.2 Kontraindikasi

Seluruh gigi impaksi sebaiknya dicabut kecuali terdapat kontra indikasi yang spesifik sehingga dibiarkan tetap dalam posisinya. Ketika resiko prosedur pencabutan lebih merugikan dibandingkan dengan tetap dibiarkan pada tempatnya, maka sebaiknya prosedur pencabutan ditangguhkan (Pedersen, 1988; Peterson, 2003). Kontra indikasi untuk dilakukannya pembuangan molar tiga rahang bawah adalah:

a. Peradangan akut

Peradangan akut merupakan hal yang harus diperhatikan padapembedahan untuk mencegah terjadinya komplikasi infeksi.

b. Pasien-pasien dengan compromised medis

Bila pasien memiliki riwayat medis yaitu gangguan fungsi kardiovaskular, pernafasan atau gangguan pertahanan tubuh, memiliki congenital koagulopati maka operator sebaiknya mempertimbangkan gigi impaksi untuk dilakukan tindakan pencabutan. Tetapi sebaliknya, bila gigi impaksi tersebut bermasalah maka tindakan pencabutan dilakukan dengan ekstra hati-hati setelah dilakukannya konsultasi medis terlebih dahulu.

c. Kerusakan dari jaringan terdekatnya

Bila pencabutan gigi impaksi akan menimbulkan kerusakan saraf, gigi, jaringan disekitarnya yang signifikan, maka tindakan pencabutan sebaiknya tidak dilakukan.

d. Sebelum akar gigi mencapai panjang 1/3 atau 2/3.

e. Pasien menolak untuk dilakukan tindakan pencabutan gigi impaksinya

f. Pasien usia lanjut

Pada pasien yang berusia lanjut, tulang yang menutupi gigi impaksi akan sangat termineralisasi dan padat sehingga akan menyulitkan dilakukan odontektomi. Selain itu perlu diperhatikan juga keadaan umum pasien yang mungkin akan menghambat keberhasilan penyembuhan setelah dilakukannya odontektomi (Pedersen, 1988 ; Peterson, 2003).

Comments

Baca Juga

KASUS ALVEOLEKTOMI

13 PENYEBAB BAU MULUT (HALITOSIS)

SCALLOPED TONGUE ATAU LIDAH BERLEKUK-LEKUK

Ini Dia Ciri- Ciri Orang Pintar , Apakah Kamu Salah Satunya

ANDA HARUS TAU SELURUH GIGI BAKAL RUSAK HANYA KARENA SATU GIGI HILANG

Laporan Kasus Odontektomi (LAPORAN KASUS )

SIKAT GIGI YANG BAIK UNTUK MEMBERSIHKAN GIGI

Cara menghilangkan jerawat secara alami

FISSURED TONGUE OR LIDAH BERFISURRE

ULKUS TRAUMATIKUS DAN SAR MINOR