PEMBAHASAN
KASUS
Seorang pasien
laki-laki berusia 26 tahun datang ke RSGMP dengan keluhan rasa sakit dan perih pada daerah mukosa
labial bibir atas mulut sajak 2 hari yang lalu, dan bertambah parah saat pasien
makan-makanan yang pedas dan panas. Dari anemesa diketahui terjadilesi
terjadi setelah pasien mengalami trauma mekanik saat olahraga. Pasien mengatakan rasa sakit berkurang apabila tidak
mengkonsumsi makan-makanan yang pedas dan panas. Sebelum luka muncul pasien
tidak memiliki keluhan
demam dan gatal-gatal pada daerah sekitar luka.
Pemeriksaan
ekstra oral tidak ditemukan kelainan. Pemeriksaan intra oral diketahui adanya lesi tunggal pada mukosa bibir
atas berupa ulkus tunggal, terasa sakit, permukaan lesi halus, berwarna merah. ditutupi selaput putih
kekuningan, tepi
eritema tipis, palpasi
lunak ,atas tidak teratur, ulkus sedikit cekung
dan oval. Oral hygiene pasien baik. Dari hasil
pemeriksaan subjektif dan objektif ditegakkan diagnosa ulkus traumatikus akibat terbentur saat olahraga,
DIAGNOSA
“ULKUS
TRAUMATIKUS“
Ulkus traumatikus adalah salah satu lesi pada mukosa mulut yang sering
terjadi. Penyebab ulkus traumatikus adalah adanya trauma mekanik, seperti
kimia, elektrik atau suhu, selain itu dapat pula terjadi karena fraktur,
malposisi atau malformasi gigi. Manifestasi klinis dari ukus traumatikus adalah
ulser, dasar berwarna kuning, pada bagian tengah tampak fibrin, pinggiran
berwarna merah dan mengalami keradangan tanpa adanya indurasi.
Ulkus
traumatikus adalah ulkus yang disebabkan oleh trauma akibat prothesa, alat
ortodontik, makanan pedas, tergigit, sikat gigi, serta trauma akibat kelalaian
kerja dokter gigi. Lokasi ulkus traumatikus tergantung pada tempat terjadi
trauma, biasanya pada mukosa pipi, mukosa bibir, palatum dan tepi perifer dari
lidah. Bentuk dan batas dari ulkus traumatikus tidak teratur. Diameter nya
tergantung dari besarnya trauma yang terjadi. Pada awalnya daerah eritematosus
dijumpai diperifer, yang perlahan-lahan mengalami proses keratinisasi. Setelah
pengaruh traumatik hilang, ulkus akan sembuh dalam waktu 2 minggu, jika tidak
maka penyebab lain harus dicurigai dan dilakukan biopsi.
DIAGNOSA BANDING:
“STOMATITIS APTHOSA RECURRENT (SAR) MINOR ”
Stomatitis apthosa rekuren atau yang dikalangan awam
disebut sariawan adalah keadaan patologis berupa ulser pada jaringan lunak
rongga mulut. Ulser ini timbul berulang dimana penyebab pastinya tidak
diketahui pasti tetapi ada faktor predisposisinya yaitu:
1)
Herediter
·
Ibu-Bapak : 90% anak
menderita SAR
·
Ibu/Bapak : 60% anak
menderita SAR
·
Ibu-Bapak tidak
menderita : 20% anak menderita SAR
2) Alergi
3) Mikroorganisme
4) Faktor
psikologis
5) Defisiensi
vitamin B12 dan asam folat
6) Aspek
endokrin (hormonal) : ibu hamil dan haid (menstruasi)
7) Tembakau
dan OH buruk
Stomatitis apthosa rekuren sering terjadi pada mukosa
bibir dan pipi, tapi jarang dijumpai pada mukosa berkeratin banyak seperti gusi
dan palatum keras. Lesi biasanya sembuh dengan spontan tanpa pembentukan
jaringan parut, dalam waktu 14 hari.
Manifestasi
Klinis :
a. Masa
prodromal atau penyakit 1-24 jam : Hipersensitif dan perasaan seperti terbakar
b. Stadium
Pra Ulserasi :Adanya udema setempat selama 1-3 hari
c. Stadium
Ulserasi :Pada stadium ini timbul rasa sakit terjadi nekrosis
ditengah-tengahnya, batas sisinya merah, ini bertahan lama 1-16 hari. Masa
penyembuhan ini untuk tiap-tiap individu berbeda yaitu 1-5 minggu.
SAR
ini diklasifikasikan dalam 3 kategori tergantung pada gambaran klinis dan
lesinya, yaitu stomatitis apthosa rekuren minor, stomatitis apthosa rekuren
mayor, stomatitis apthosa rekuren herpetiform.
Gambaran klinis SAR:
1.
Ulser minor : diameter
lesi < 1cm, sering diikuti rasa terbakar pada daerah sekitar lesi, lesi
berjumlah sekitar 1-6 dalam setiap episode, bentuk bulat/oval, simetris dengan
dasar sangkal, sembuh dalam 7-10 hari tanpa pengobatan dan tanpa jaringan
parut.
2. Ulser
mayor : diameter lesi > 1cm – 5 cm, disebut juga dengan Suttons disease atau
periadenitis mucosa necroticans, bentuk lesi serupa ulser minor, menimbulkan
rasa sakit yang menyebabkan gangguan fungsi bicara dan makan, sembuh dalam
jangka waktu lama (beberapa minggu atau bulan), meninggalkan jaringan parut
yang penyebabnya tidak diketahui pasti tetapi faktor predisposisinya adalah
gastritis. Terapi dengan steroid sistemik atau lokal.
3.
Ulser herpetiformis :
ulser kecil berdiameter 0,1-0,3 cm dalam jumlah lebih dari 1 seperti virus
herpes
KONSULTASIKAN
SEGERA JIKA KAMU MENGALAMI MASALAH INI HANYA KEPADA DOKTER GIGI AGAR
KAMU MENDAPATKAN TERAPI YANG TEPAT DAN TERBAIK UNTUK MENGEMBALIKAN
KEPERCAYAAN DIRIMU
Yuk baca juga artikel terkait
- Anda harus tau sebelum memakai behel gigi/kawat gigi
Perbedaan Ulkus
Traumatikus dengan SAR
Minor
KETERANGAN
|
ULKUS
TRAUMATIKUS
|
SAR MINOR
|
Ukuran lesi
|
Tergantung
trauma
|
< 1 cm / 2-4 mm
|
Jumlah
|
Biasanya tunggal
|
2-8
|
Masa penyembuhan
|
6-10 Hari
|
7-10 Hari
|
Usia yang bisa terkena
|
Semua usia
|
Remaja / usia 20 tahun
|
Etiologi
|
Trauma
|
Belum diketahui
|
Faktor predisposisi
|
Trauma karena tergigit atau bias juga
akibat trauma
|
· Herediter
· Defisiensi
Fe, B12
· Trauma
· Asam
folat
· Gangguan
imunologi (alergi)
· Stress
· Gangguan
hormonal (menstruasi wanita)
|
Ciri-ciri
|
- Sering
berupa ulkus tunggal
- Terasa
sakit
- Permukaan
lesi halus
- Berwarna
merah
- Ditutupi
selaput putih kekuningan
- Tepi
eritema tipis
- Palpasi
lunak
- Batas
tidak teratur
- Ulkus
sedikit cekung dan oval
|
û Lesi
dangkal
û Rasa
sakit dan terbakar
û Warna
abu-abu sampai kuning
û Tepi
lesi dikelilingi jaringan eritema yang mengembung
û Tidak
meninggalkan jaringan parut
|
Lokasi
|
- Mukosa
pipi
- Palatum
- Gingiva
- Lateral
lidah
|
û Lidah
û Mukosa
labial
û Mukosa
bukal
û Dasar mulut
|
Bentuk
|
- Bulat
- Oval
|
û lesi
berbentuk bulat atau oval
|
Perawatan
|
- umumnya
sembuh spontan dalam 6-10 hari setelah penyebab dihilangkan
- untuk
mencegah infeksi dapat diberikan obat kumur antiseptik
|
û kumur-kumur
dengan chlourhexidine 0,2 % dan
Vitamin C
|
Comments