LAPORAN KASUS ORAL MEDICINE
Nama :
No. Rekam Medis :
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat :
Agama :
PENDAHULUAN
Lidah merupakan salah satu organ di rongga mulut yang paling peka terhadap perubahan yang terjadi di dalam tubuh. Lidah sebagai indera pengecap mempunyai beberapa fungsi yaitu membantu proses pengecapan dan perasa, mengatur letak makanan ketika dikunyah, dan membantu menelan.
Banyak kelainan yang dijumpai pada lidah yang termasuk kedalam istilah “anomali lidah”. Beberapa kelainan tersebut tidak menunjukkan gambaran yang berarti yang cukup sering terjadi sehingga dapat dianggap sebagai suatu variasi normal.
LAPORAN KASUS
Pasien perempuan berusia 54 tahun datang ke RSGM dengan keluhan terdapat pada kedua tepi lidah terbentuk lekukan-lekukan. Pasien merasa tidak nyaman karena makanan sering terselip dilidah dan bau tidak sedap pada mulut. Pasien mengatakan bahwa lidahnya sudah terbelah sudah lama, dan semakin lama semakin terlihat jelas namun tidak menimbulkan rasa sakit. Sehingga pasien tidak pernah mengkonsumsi obat-obatan untuk menghilangkannya. Pasien tidak dalam keadaan demam. Pasien menyangkal adanya penyakit sistemik dan alergi obat – obatan tertentu.
Hasil pemeriksaan
intra oral :
Gingiva :
Normal
Palatum :
Normal
Frenulum :
Normal
Dasar mulut :
Normal
Mukosa bukal :
Normal
Mukosa labial :
Normal
Lidah :
Adanya lekukan- lekukan pada pinggir lidah
Berdasarkan pemeriksaan yang telah
dilakukan didapatkan diagnosis untuk pasien tersebut adalah scalloped tongue etiologi untuk scaaloped tongue diduga terjadi karna susunan gigi yang tidak teratur. Penatalaksanaan yang dilakukan adalah pemberian edukasi,
diantaranya :
-
Menyikat gigi 2 kali sehari
-
Lidah dibersihkan 2 kali sehari menggunakan sikat gigi yang halus atau tongue scraper
-
Mengonsumsi air putih, sayur-sayuran, dan buah-buahan yang cukup.
-
Mengurangi makan makanan yang pedas dan berbumbu.
DISKUSI
Lidah merupakan
massa jaringan pengikat dan otot lurik yang diliputi oleh membran mukosa. Lidah
terletak di dalam mulut, lidah berwarna merah dan permukaannnya tidak rata.
Lidah terdiri atas dua kelompok otot yaitu otot intrinsik dan otot ekstrinsik. Selaput lendir ini tampak kasar karena adanya
tonjolan-tonjolan yang disebut papila yang merupakan akhiran-akhiran saraf
pengecap dan terletak pada seluruh permukaan lidah.
2.SCALLOPED TONGUE
Scallope tongue adalah keadaan yang umum ditandai oleh lekukan-lekukan pada tepi lateral lidah. Keadaan tersebut biasanya bilateral,tetapi dapat unilateral atau terisolasi pada daerah dimana lidah berkontak erat dengan gigi-gigi. Tekanan abnormal dari gigi-gigi pada lidah mencetak pola tertentu, yang tampak sebagai oval-oval cekung yang dibatasi tepi seperti kerang yang putih dan menimbul. Adanya teraan gigi pada lidah yang biasanya disebabkan karena kebiasaan mendorong-mendorong lidah pada gigi atau terjadi pada pasien makroglosia. Ciri dan gejala klinis dari scalloped tongue adalah lekukan-lekukan pada tepi lateral lidah. Keadaan tersebut biasanya bilateral, tetapi dapat unilateral atau terisolasi pada daerah dimana lidah berkontak erat dengan gigi-gigi
DIAGNOSIS BANDING
Diagnosis banding dari Scallope tongue adalah focal hiperkeratosis. Fokal hiperkeratosisa adalah penyakit iritasi kronis yang disebabkan oleh suatu trauma ringan, atau suatu lesi putih yang berhubungan dengan gesekan kronis pada permukaan mukosa, biasanya terdapat pada odontolous, mukosa bukal, bibir dan bagian lateral lidah. Akibat gesekan yang terjadi terus menerus terjadi reaksi protektif sehingga lapisan mukosanya menebal. Apabila dilakukan pemeriksaan mikroskopis maka akan tampak beberapa sel inflamasi/sel radang. Etiologi dari focal hiperkeratosis adalah akibat gesekan yang terjadi terus menerus pada lidah, misalnya terkait dengan kebiasaan mendorong lidah, maka akan tampak lidah belekuk karena lapisan keratinnya menebal.
KESIMPULAN
Pada kasus diatas dapat didiagnosis pasien mengalami scalloped tongue karena pada dorsum lidah pasien ditemukan adanya lekukan- lekukan pada pinggir lidah. Tidak diperlukan obat-obatan untuk kasus ini, pengobatan hanya bersifat menjelaskan kepada pasien bahwa keadaan ini tidak berbahaya, selain itu instruksikan kepada pasien untuk selalu menjaga kebersihan rongga mulut dengan cara menyikat gigi 2x sehari yaitu pagi setelah makan dan malam sebelum tidur, menggunakan sikat lidah (tounge scraper) atau menggunakan sikat gigi dengan bulu sikat yang lembut, menggunakan dental floss serta menggunakan obat kumur bila perlu. Menyarankan pasien untuk berkumur-kumur setelah makan juga perlu diberitahukan. Serta anjuran kepada pasien untuk banyak minum air putih, selain itu perbanyak mengkonsumsi buah-buahan serta sayuran. Beritahukan pasien untuk selalu melakukan pemeriksaan gigi dan mulut sekali 6 bulan. Keberhasilan perawatan fissure tongue tergantung dari cara pasien menjaga oral hygiene, untuk menghindari faktor – faktor yang dapat memperburuk kondisi lidahnya.
Comments