Menarik Untuk Dibaca

KASUS ALVEOLEKTOMI

LAPORAN KASUS ALVEOLEKTOMI Seorang pasien perempuan berusia tahun datang ke RSGMP dengan keluhan ingin membuat gigi tiruan penuh pada rahang atas dan bawah . Dari pemeriksaan subjektif didapatkan bahwa pasien tidak memiliki kelainan penyakit sistemik dan alergi obat. Pada hari pertama datang, pasien dirujuk ke bagian prosthodonti untuk mem e riksakan apakah pembuatan gigi tiruan bisa dilakukan atau tidak. Pada pemeriksaan intraoral terlihat adanya penonjolan pada tulang tepatnya di ridge alveolar pada regio gigi 43 . Sewaktu di palpasi didapat adanya rasa sakit, runcing dantajam . Berdasarkan hasil pemeriksaan pasien mempunyai eksostosis pada ridge alveolar pada regio gigi 44 , yang dapat mengganggu pada pembuatan gigi tiruan. BAB I PENDAHULUAN 1.1   Latar  Belakang Seseorang akan menggunakan gigi geligi permanen seumur hidupnya. Namun, gigi dapat hilang karena berbagai faktor penyakit gigi yaitu karies dan penyakit periodontal, atau proses penuaan

Laporan Kasus Odontektomi (TINJAUAN PUSTAKA + Metode Penjahitan luka dan Jenis Jarum )

2.11          Metode Penjahitan luka dan Jenis Jarum

2.11.1  Pembersihan luka

Setelah gigi dikeluarkan maka soket atau ruang bekas gigi harus betul-betul dibersihkan dari sisa-sisa tulang bekas pemboran atau pemahatan. Folikel harus kita bersihkan atau buang. Folikel yang masih tertinggal dapat menyebabkan kista residual. Sisa enamel organ harus dibersihkan untuk menghindari terjadinya kista Residual.

Tepi tulang yang runcing harus kita haluskan dengan bor atau dengan “ bone file“ setelah itu rongga tersebut harus kita bersihkan dengan semprotan air garam fisiologis 0,9 % supaya pecahan partikel-partikel tulang dapat keluar semua dan ini dihisap dengan suktor. Kemudian alveolus dapat kita isi dengan :

1.      Terragas ( drain )

2.      White head varnish

3.      Vasenol

4.      Bubuk sulfa

Interrupted Suture (penjahitan luka).

Teknik ini menjahit tepi luka dengan satu jahitan, disimpulkan kemudian dipotong. Teknik ini memerlukan lebih banyak benang karena setiap jahitan harus dibuat simpul dan dipotong. Relatif lebih aman karena bila satu jahitan putus jahitan lainnya tidak terganggu. Baik digunakan untuk luka yang terinfeksi, karena mudah membuka jahitan jika ada satu tempat yang mengalami infeksi sehingga tidak mengganggu jahitan lainnya. Interrupted suture bisa berbentuk jahitan simple, atau subkutikuler, matras vertikal ataupun matras horizontal Penjahitan dianjurkan dimulai di tengah dan dilanjutkan setiap pertengahan  dari insisi yang tersisa. Arah jarum yang tegak lurus dengan permukaan kulit  dan juga tegak lurus sayatan kulit Jarak masuk dan keluarnya jarum dari tepi sayatan sama dengan dalamnya jaringan yang diambil (x) dan jarak antar jahitan sama dengan dua kali jarak tersebut (Pedlar, 2007)

.

Keuntungan:

Ø  Mudah

Ø  Kekuatan jahitan besar

Ø  Kecil kemungkinan  menjerat sistem sirkulasi sehingga mengurangi edema

Ø  Mudah untuk mengatur tepi-tepi luka

Kerugian:

Ø  Lama

Ø Bekas jahitan terlihat

               

Gambar 10. Perhatikan pola umum jahitan simple  interrupted (sumber: https://ratihastarida.wordpres.com/2010/04/06/heacting;penjahitan-luka)

Gambar 11. jahitan simple  interrupted (sumber: https://ratihastarida.wordpres.com/2010/04/06/heacting;penjahitan-luka)

2.11.2  Jenis Benang dan Jarum Jahit Bedah

Bahan benang

               Bahan alami

              Absorbable : catgut plain,catgut chromic

              Non-absorbable : silk, metallic suture

               Bahan sintetik

              Absorbable : Polyglactin 910, Poliglikolik, dll

              Non-absorbable : Polypropamide, Polypropylene dll

Ukuran benang bedah

1.                   Plain catgut

-          Ukuran terbesar adalah 1 dan ukuran terkecil adalah 11-0 atau 12-0.

-          Ukuran dimulai dari nomor 1 dan ukuran bertambah besar dengan bertambah 1, sedangkan apabila ukuran bertambah kecil maka ditambah 0.

-          Ukuran benang system Eropa ( metric gauge ) adalah metric 0,1 ( 0,010 – 0,019 mm ) sampai metric 10 ( 1,00 – 1,09 ).

-          ukuran benang system Amerika ( imperial gauge ) ukuran 11-0 ( 0,010 – 0,019 ) sampai ukuran 7 ( 1,00 – 1,09 ).

-          Dalam kemasan selain dicantumkan diameter juga panjang benang dalam cm.

-          Terbuat dari usus domba dan serabut collagen tendon flexor sapi

-          Diserap tubuh dalam waktu 7-10 hari

-          Warna : putih dan kekuningan

-          Ukuran : 5,0-3

-          Kegunaan : untuk mengikat sumber perdarahan kecil, menjahit subkutis dan dapat pula dipergunakan untuk menjahit kulit terutama daerah longgar (perut, wajah) yang tak banyak bergerak dan luas lukanya kecil.

-          Plain catgut harus disimpul paling sedikit 3 kali, karena dalam tubuh akan mengembang.

2.      Chromic catgut

o   Berbeda dengan plain catgut, sebelum dipintal ditambahkan krom, sehingga menjadi lebih keras dan diserap lebih lama 20-40 hari.

o   Warna : coklat dan kebiruan

o   Ukuran : 3,0-3

o   Kegunaan : penjahitan luka yang dianggap belum merapat dalam waktu 10 hari, untuk menjahit tendo untuk penderita yang tidak kooperatif dan bila mobilisasi harus segera dilakukan.

3.      Seide/Zyde (silk/sutera)

o   Bersifat tidak licin seperti sutera biasa karena sudah dikombinasi dengan perekat, tidak diserap tubuh.

o   Pada penggunaan disebelah luar maka benang harus dibuka kembali.

o   Warna : hitam dan putih

o   Ukuran : 5,0-3

o   Kegunaan : menjahit kulit, mengikat pembuluh arteri (arteri besar) dan sebagai teugel (kendali)

4.      Vicryl

o   Benang sintetis kemasan atraumatis. Diserap tubuh tidak menimbulkan reaksi jaringan. Dalam subkutis

o   bertahan 3 minggu, dalam otot bertahan 3 bulan

o   Warna : ungu

o   Ukuran : 10,0-1

o   Penggunaan : bedah mata, ortopedi, urologi dan bedah plastic

5.      Steel wire

o   Merupakan benang logam terbuat dari polifilamen baja tahan karat. Sangat kuat tidak korosif, dan reaksi terhadap tubuh minimum.

o   Mudah disimpul

o   Warna : putih metalik

o   Kemasan atraumatik

o   Ukuran : 6,0-2

o   Kegunaan : menjahit tendon

Gambar 12. Benang dan jarum jahit (sumber: http:/ /filekeperawatan.Blogspot .co.id.2015)

2.11.3 Jarum Jahit

a.      Berdasarkan bentuk ujung/ekor jarum

1.      Traumatik: berlubang sebagai tempat memasukkan benang jahit, akan menghasilkan lubang tusukan yang lebih besar, jarum dapat digunakan berulang kali

2.      Atraumatik: langsung menyambung dengan benang jahit, menghasilkan lubang yang lebih halus, jarum sekali pakai

Gambar 13. Jarum jahit (sumber : http://filekeperawatan.blogspot.co.id.2015)

Comments

Baca Juga

KASUS ALVEOLEKTOMI

13 PENYEBAB BAU MULUT (HALITOSIS)

SCALLOPED TONGUE ATAU LIDAH BERLEKUK-LEKUK

Ini Dia Ciri- Ciri Orang Pintar , Apakah Kamu Salah Satunya

ANDA HARUS TAU SELURUH GIGI BAKAL RUSAK HANYA KARENA SATU GIGI HILANG

Laporan Kasus Odontektomi (LAPORAN KASUS )

SIKAT GIGI YANG BAIK UNTUK MEMBERSIHKAN GIGI

Cara menghilangkan jerawat secara alami

FISSURED TONGUE OR LIDAH BERFISURRE

ULKUS TRAUMATIKUS DAN SAR MINOR