2.11
Metode
Penjahitan luka dan Jenis Jarum
2.11.1 Pembersihan luka
Setelah
gigi dikeluarkan maka soket atau ruang bekas gigi harus betul-betul dibersihkan
dari sisa-sisa tulang bekas pemboran atau pemahatan. Folikel harus kita
bersihkan atau buang. Folikel yang masih tertinggal dapat menyebabkan kista
residual. Sisa enamel organ harus dibersihkan untuk menghindari terjadinya
kista Residual.
Tepi
tulang yang runcing harus kita haluskan dengan bor atau dengan “ bone file“ setelah itu rongga tersebut
harus kita bersihkan dengan semprotan air garam fisiologis 0,9 % supaya pecahan
partikel-partikel tulang dapat keluar semua dan ini dihisap dengan suktor.
Kemudian alveolus dapat kita isi dengan :
1. Terragas ( drain )
2. White head varnish
3. Vasenol
4. Bubuk sulfa
Interrupted Suture (penjahitan
luka).
Teknik ini
menjahit tepi luka dengan satu jahitan, disimpulkan kemudian dipotong. Teknik
ini memerlukan lebih banyak benang karena setiap jahitan harus dibuat simpul
dan dipotong. Relatif lebih aman karena bila satu jahitan putus jahitan lainnya
tidak terganggu. Baik digunakan untuk luka yang terinfeksi, karena mudah
membuka jahitan jika ada satu tempat yang mengalami infeksi sehingga tidak
mengganggu jahitan lainnya. Interrupted suture bisa berbentuk jahitan simple,
atau subkutikuler, matras vertikal ataupun matras horizontal Penjahitan
dianjurkan dimulai di tengah dan dilanjutkan setiap pertengahan dari insisi
yang tersisa. Arah jarum yang tegak lurus dengan permukaan kulit dan juga
tegak lurus sayatan kulit Jarak masuk dan keluarnya jarum dari tepi sayatan
sama dengan dalamnya jaringan yang diambil (x) dan jarak antar jahitan sama
dengan dua kali jarak tersebut (Pedlar, 2007)
.
Keuntungan:
Ø
Mudah
Ø
Kekuatan jahitan besar
Ø
Kecil kemungkinan menjerat sistem sirkulasi sehingga mengurangi
edema
Ø
Mudah untuk mengatur tepi-tepi luka
Kerugian:
Ø
Lama
Ø Bekas jahitan terlihat
Gambar 10. Perhatikan pola umum
jahitan simple interrupted (sumber:
https://ratihastarida.wordpres.com/2010/04/06/heacting;penjahitan-luka)
Gambar
11. jahitan simple interrupted (sumber:
https://ratihastarida.wordpres.com/2010/04/06/heacting;penjahitan-luka)
2.11.2 Jenis
Benang dan Jarum Jahit Bedah
Bahan
benang
•
Bahan alami
–
Absorbable : catgut
plain,catgut chromic
–
Non-absorbable : silk,
metallic suture
•
Bahan sintetik
–
Absorbable :
Polyglactin 910, Poliglikolik, dll
–
Non-absorbable :
Polypropamide, Polypropylene dll
Ukuran
benang bedah
1.
Plain catgut
-
Ukuran terbesar adalah
1 dan ukuran terkecil adalah 11-0 atau 12-0.
-
Ukuran dimulai dari
nomor 1 dan ukuran bertambah besar dengan bertambah 1, sedangkan apabila ukuran
bertambah kecil maka ditambah 0.
-
Ukuran benang system
Eropa ( metric gauge ) adalah metric 0,1 ( 0,010 – 0,019 mm ) sampai metric 10
( 1,00 – 1,09 ).
-
ukuran benang system
Amerika ( imperial gauge ) ukuran 11-0 ( 0,010 – 0,019 ) sampai ukuran 7 ( 1,00
– 1,09 ).
-
Dalam kemasan selain
dicantumkan diameter juga panjang benang dalam cm.
-
Terbuat
dari usus domba dan serabut collagen tendon flexor sapi
-
Diserap
tubuh dalam waktu 7-10 hari
-
Warna : putih dan
kekuningan
-
Ukuran : 5,0-3
-
Kegunaan : untuk
mengikat sumber perdarahan kecil, menjahit subkutis dan dapat pula dipergunakan
untuk menjahit kulit terutama daerah longgar (perut, wajah) yang tak banyak
bergerak dan luas lukanya kecil.
-
Plain catgut harus
disimpul paling sedikit 3 kali, karena dalam tubuh akan mengembang.
2. Chromic
catgut
o
Berbeda dengan plain
catgut, sebelum dipintal ditambahkan krom, sehingga menjadi lebih keras dan
diserap lebih lama 20-40 hari.
o
Warna : coklat dan
kebiruan
o
Ukuran : 3,0-3
o
Kegunaan : penjahitan
luka yang dianggap belum merapat dalam waktu 10 hari, untuk menjahit tendo
untuk penderita yang tidak kooperatif dan bila mobilisasi harus segera
dilakukan.
3. Seide/Zyde
(silk/sutera)
o
Bersifat tidak licin
seperti sutera biasa karena sudah dikombinasi dengan perekat, tidak diserap
tubuh.
o
Pada penggunaan
disebelah luar maka benang harus dibuka kembali.
o
Warna : hitam dan putih
o
Ukuran : 5,0-3
o
Kegunaan : menjahit
kulit, mengikat pembuluh arteri (arteri besar) dan sebagai teugel (kendali)
4. Vicryl
o
Benang sintetis kemasan
atraumatis. Diserap tubuh tidak menimbulkan reaksi jaringan. Dalam subkutis
o
bertahan 3 minggu,
dalam otot bertahan 3 bulan
o
Warna : ungu
o
Ukuran : 10,0-1
o
Penggunaan : bedah
mata, ortopedi, urologi dan bedah plastic
5. Steel
wire
o
Merupakan benang logam
terbuat dari polifilamen baja tahan karat. Sangat kuat tidak korosif, dan
reaksi terhadap tubuh minimum.
o
Mudah disimpul
o
Warna : putih metalik
o
Kemasan atraumatik
o
Ukuran : 6,0-2
o
Kegunaan : menjahit tendon
Gambar 12. Benang
dan jarum jahit (sumber: http:/ /filekeperawatan.Blogspot .co.id.2015)
2.11.3
Jarum Jahit
a. Berdasarkan
bentuk ujung/ekor jarum
1.
Traumatik: berlubang
sebagai tempat memasukkan benang jahit, akan menghasilkan lubang tusukan yang
lebih besar, jarum dapat digunakan berulang kali
2.
Atraumatik: langsung
menyambung dengan benang jahit, menghasilkan lubang yang lebih halus, jarum
sekali pakai
Gambar 13. Jarum jahit (sumber :
http://filekeperawatan.blogspot.co.id.2015)
Comments