Menarik Untuk Dibaca

KASUS ALVEOLEKTOMI

LAPORAN KASUS ALVEOLEKTOMI Seorang pasien perempuan berusia tahun datang ke RSGMP dengan keluhan ingin membuat gigi tiruan penuh pada rahang atas dan bawah . Dari pemeriksaan subjektif didapatkan bahwa pasien tidak memiliki kelainan penyakit sistemik dan alergi obat. Pada hari pertama datang, pasien dirujuk ke bagian prosthodonti untuk mem e riksakan apakah pembuatan gigi tiruan bisa dilakukan atau tidak. Pada pemeriksaan intraoral terlihat adanya penonjolan pada tulang tepatnya di ridge alveolar pada regio gigi 43 . Sewaktu di palpasi didapat adanya rasa sakit, runcing dantajam . Berdasarkan hasil pemeriksaan pasien mempunyai eksostosis pada ridge alveolar pada regio gigi 44 , yang dapat mengganggu pada pembuatan gigi tiruan. BAB I PENDAHULUAN 1.1   Latar  Belakang Seseorang akan menggunakan gigi geligi permanen seumur hidupnya. Namun, gigi dapat hilang karena berbagai faktor penyakit gigi yaitu karies dan penyakit periodontal, atau proses penuaan

Laporan Kasus Odontektomi (TINJAUAN PUSTAKA)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1       Anatomi

Struktur anatomi molar tiga rahang bawah dikelilingi tulang pada daerah bukal, lingual dan distal dari molar dua rahang bawah. Juga terdapat komponen neurovaskular yang berhubungan atau berdekatan dengan molar tiga rahang bawah (Ruslin, 2013).

             

Gambar 1. Anatomi molar tiga rahang bawah

(sumber : http://pocketdentistry.com/6-preoperative-planning/)

 

Komponen anatomi di daerah molar tiga rahang bawah

·         Tulang

·         Canalis mandibularis

·         Jaringan lunak

·       Muskulus

·         M. buccinator

·         M. mylohyoid

·         M. temporalis

·         M. masseter

·         M. pterygoid medialis

·       Nervous

·         N. alveolaris inferior

·         N. lingualis

·         N. mylohyoid

·         N. buccalis

·       Vaskularisasi

·         Arteri alveolaris inferior

·         Arteri lingualis

2.2       Etiologi Impaksi Molar Ketiga Rahang Bawah

Gigi impaksi paling banyak terjadi pada gigi bungsu atau molar ketiga. Proses pembentukan benih gigi bungsu diawali sebelum usia 12 tahun dan pertumbuhannya berakhir pada usia sekitar 25 tahun. Pada usia tersebut gigi bungsu akan terbentuk sempurna. Secara garis besar proses pertumbuhan gigi ke dalam rongga mulut, benih gigi akan menembus tulang alveolar dan mukosa gingiva di atas benih gigi. Hal itu terjadi akibat dorongan ke arah permukaan karena pertumbuhan/ pertambahan panjang akar gigi disertai retraksi operkulum/gingiva yang semula menutupinya (Rahayu, 2014).

Etiologi gigi impaksi dapat diakibatkan baik secara sistemik maupun lokal. Penyebab secara sistemik baik pada masa prenatal maupun postnatal. Pada masa prenatal yaitu hereditary syndrome dan miscegenation. Etiologi postnatal seperti; rickets, anemia, syphilis, tuberculosis dan endocrine deficiencies. Etiologi penyebab gangguan pertumbuhan yaitu oxycephaly, cleidocranial dysplasia, achondroplasia, progeria, cleft palate. Kemudian etiologi pengaruh lokal adalah persistensi gigi sulung, malposisi benih gigi, defisiensi lengkung rahang, gigi supernumerari, tumor odontogenik, lokasi erupsi yang abnormal, inflamasi kronis penyebab penebalan mukosa disekitar gigi, bone necrosis disease seperti dikarenakan inflamasi atau abses, prematur ekstraksi dan tekanan dari gigi sebelahnya, penebalan tulang yang mengelilingi gigi tersebut, perubahan-perubahan pada tulang karena penyakit eksantem pada anak-anak (Pell and Gregory, 1993; Soelestiono, 2008 ).

Comments

Baca Juga

KASUS ALVEOLEKTOMI

13 PENYEBAB BAU MULUT (HALITOSIS)

SCALLOPED TONGUE ATAU LIDAH BERLEKUK-LEKUK

Ini Dia Ciri- Ciri Orang Pintar , Apakah Kamu Salah Satunya

ANDA HARUS TAU SELURUH GIGI BAKAL RUSAK HANYA KARENA SATU GIGI HILANG

Laporan Kasus Odontektomi (LAPORAN KASUS )

SIKAT GIGI YANG BAIK UNTUK MEMBERSIHKAN GIGI

Cara menghilangkan jerawat secara alami

FISSURED TONGUE OR LIDAH BERFISURRE

ULKUS TRAUMATIKUS DAN SAR MINOR