Kali ini kita akan membahas mengenai angular chelitis atau biasa disebut luka pada sudut bibir, artikel kali ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada semua pihak, khususnya
kepada mahasiswa untuk menambah pengetahuan dan wawasan. Namun perbanyaklah referensi agar kamu lebih memahami apa yang disebut angular chelitis .
oke bro.... ? selamat memahami dan happy enjoy
Angular cheilitis atau perleche ialah reaksi
inflamasi pada sudut bibir mulut yang sering dimulai dengan
penyimpangan mukokutan dan berlanjut hingga ke kulit.
Angular cheilitis ini dikarakteristik oleh
kemerahan yang
menyebar, bentuknya seperti fisur- fisur, kulit yang nampak terkikis, ulser
yang permukaannya berlapis dan disertai dengan gejala yang subjektif seperti
rasasakit, rasa terbakar, dan nyeri.
Istilah perleche sebenarnya digunakan untuk angular cheilitis yangdisebabkan
defisiensi vitamin B kompleks, namun sekarang telah digeneralisasikan
untuk semua angular cheilitis dengan berbagai etiologi.
Angular
cheilitis menjadi masalah yang serius karena perkembangannya yang cepat,
karena itu tidak boleh ada keterlambatan dalam pengobatan
jika gejala angular cheilitis telah terjadi dan
sangat jelas.
Hal ini tidak terbatas pada kelompok usia tertentu, dimana kondisi ini telah
mempengaruhi anak- anak dan orang tua. Baik anak- anak maupun remaja dapat
terkena angular cheilitis tanpa melihat jenis kelamin. Usia yang paling sering
ialah decade 4,5, dan 6. Kasus unilateral pada angular cheilitis sering terjadi
dikarenakan trauma perawatan dental dan trauma pada sudut bibir,
sedangkan kasus bilateral terjadi jika penderita
dengan penyakit sistemik seperti anemia,diabetes
mellitus, dan infeksi monomial yang kronis. Lama penyakit bisa
bervariasi dari beberapa hari hingga beberapa
tahun, tergantung etiologinya.
Ada
beberapa faktor yang menyebabkan angular cheilitis, yaitu:
A. Kandidiasis
Kandidiasis adalah infeksi jamur
yang berwarna merah dan krem yang awalnya terlihat seperti
bercak terbentuk pada permukaan lembab dimulut dan bisa menyebabkan rasa sakit. Kondisi
ini dapat menyebabkan kesulitan menelandan mengubah indera perasa. Kandidiasis lebih sering terjadi pada anak yang
masih muda dan orang tua dan juga pada orang yang sistem imunnya
sangat rendah. Hal ini bisa dipicu oleh perawatan antibiotik, yang dapat
mengganggu aktivitas normal bakteri mulut. Jika antibiotik adalah etiologinya,
dokter gigi harus segera mengurangi dosis atau mengubah pengobatan. Anti jamur
dapat digunakan untuk mengobati kondisi gangguan kesehatan ini.
Infeksi bakteri
dan faktor mekanikal sebagai etiologi angular cheilitis sering
terjadi pada anak yang mempunyai kebiasaan buruk seperti menjilat sudut bibir
dan menghisap jari. Hal tersebut menyebabkan saliva berkumpul pada sudut mulut
dan tanpa disadari turut menyediakan lingkungan yang sempurna untuk agen infeksi
dalam menyebabkan angular cheilitis.
B. Trauma
Ada banyak penyebab trauma pada rongga mulut, seperti mekanik,kimia,
dan termal. Trauma mekanis bisa disebabkan oleh:
1. Trauma
cups yang tajam
2. Peralatan ortodonti
3. Menggigit bibir
atau pipi
Diagnosa jenis
ini biasanya tidak sulit tergantung pada posisi, bentuk dan ukuran ulserasi
yang harus sesuai dengan penyebab yang dicurigai. Ulserasi
biasanya mulai sembuh dalam 10 hari. Jika penyembuhan tidak terjadi
makapenyebab lain dari ulserasi harus dicurigai.
C. Gigi Tiruan
Gigi tiruan
termasuk etiologi yang sering terjadi, dimana ketidaknormalan anatomi dari pemasangan gigi tiruan penuh atau sebagian
dengan stabilitas yang tidak baik, kehilangan vertikal
dimensi atau lingual yang terletak pada gigi anterior , kehilangan gigi posterior, atrisi, dan kehilangan
gigi tanpa memakai gigi tiruan. Pada kasus ini, pasien sering
mengalami bilateral angular cheilitis dan dengan
periode yang lama. Selain itu, gigi tiruan yang
tidak terpasang dengan baik dapat menyebabkan penutupan mulut
yang kurang tepat sehingga menyebabkan saliva memenuhi sudut mulut dan
terjadi infeksi. Bagian- bagian yang tajam dan celah yang dihasilkan
oleh gigi tiruan yang tidak pas dapat menyebabkan
angular cheilitis. Selain itu, gigi tiruan
yang tidak pas dapat menyebabkan saliva menumpuk pada sudutmulut
dan infeksi.
D. Status Gizi Anak
Penyebab angular
cheilitis yang menonjol pada anak-anak adalah defisiensi nutrisi. Defisiensi
nutrisi yang dimaksud biasanya disebabkan kurangnya asupanvitamin B kompleks
(riboflavin), zat besi dan asam folat. Dalam menimbulkan angular cheilitis,
setiap faktor etiologi terutama defisiensi nutrisi berkorelasi dengan kondisi
lingkungan, pada anak sekolah yang paling berpengaruh adalah kondisi
lingkungan dalam keluarga dan di sekolah. Kondisi lingkungan
yang dimaksud dapat berupa tingkat sosial ekonomi keluarga, pengaruh adat
dalamkeluarga, kebiasaan atau pola makan anak dan pengetahuan gizi.
Kekurangan
gizi paska usia dini mempunyai dampak yang buruk pada masa dewasa yang dimanifestasikan dalam bentuk fisik
yang lebih kecil dengan tingkat produktivitas yang lebih
rendah. Dampak kekurangan gizi pada usia dini makin menjadi penting
bila memperhatikan analisis berbagai data yang ada.
Hasil- hasil analisis tersebut memperkuat hipotesa mengenai besarnya
peranan kekurangan gizi pada usia dini terhadap
terjadinya penyakit degenerative pada dewasa yang justru
merupakan usia produktif.
E. Manifestasi berbagai
penyakit sistemik
Banyak
pasien yang menderita penyakit yang mempengaruhi seluruh
tubuh dan menunjukkan tanda- tanda dan gejala oral yang spesifik, seperti:
1. Gangguan
hematologis: anemia karena defisiensi zat besi
2. Gangguan endokrin:
Diabetes mellitus
3. Infeksi
virus: infeksi human immunodeficiency virus
4. Penyakit
ganas: penyakit ganas lanjutan, leukemiaGangguan hematological asien yang
menderita anemia.
G. Kekurangan zat
besi memiliki kecenderungan untuk beberapa penyakit mukosa oral yaitu meliputi:
a) Ulserasi apthous
b) Angular
cheilitis: nyeri dan retak pada sudut mulut disebabkan
oleh jamurkandida albicans dan/ oleh bakteri staphylococcus aureus
c) Atrofi mukosa : mukosa nampak memerah dan halus.
Hal ini penting untuk memikirkan defisinesi zat besi, anemia pada pasien dengan ulserasi
apthous dan angular cheilitis. Jika kekurangan zat besi anemia tidak
terdeteksi maka penyebablain harus diselidiki.
F. Infeksi Virus
Tidak seperti bakteri
yang terdiri dari sel tunggal dan mampu berkembang secara mandiri,
virus terdiri dari fragmen nuklir kecil dikelilingi oleh
lapisan protein. Mereka tidak dapat membagi atau
mereplikasi sendiri dan untuk
dapat bertahan harus mendapatkan akses hidup di
dalam sel- sel hospes. Setelah masuk mereka menggunakan proses
sendiri sel inang sintetik untuk mereproduksi dan dan dalam
prosesnya sering merusak sel inang. Dalam kasus lain, tuan rumah
akan menghancurkan virally sel yang terinfeksi dalamrangka
mengkilangkan virus. Hal ini merupakan seluler kehancuran yang bertanggungjawab
untuk banyak klinis fitur dari infeksi virus
yang mempengaruhi rongga mulut. Waktu yang dibutuhkan bagi virus
untuk menginfeksi host, replikasi dan untuk kerusakan sel dan dengan
demikian gejala klinis mungkin terjadi banyak hal, 3- 21 hari dan dikenal
sebagai masa inkubasi. Kebanyakan virus dengan infeksi berat antara 10 dan
14 hari, setelah tuan rumah telah merespon kekebalan tubuh yang
efektif dan infeksi terselesaikan. Infeksi lain kurang virulen
mungkin berlangsung hanya beberapa hari. Pada infeksi virus umumnya
mempengaruhi kelompok usia yang lebih muda dan infeksi virus yang terjadi pada
kelompok usia yang lebih tua kemungkinan imunosupresi yang mendasarinya.
Gambaran Klinis
·
Adanya fisur-fisur dan
eritema pada sudut mulut yang menyebar sampai ke bawah bibir dan kemungkinan
meluas ke mukosa pipi.
·
Rasa gatal pada sudut
mulut dan terlihat tampilan kulit yang meradang dan bintik merah.
·
Pada awalnya,
hal initidak berbahaya, tetapi akan
terasa nyeri di sudut mulut dan mudah berdarahyang
dikarenakan oleh gerakan mulut seperti tertawa ataupun
berbicara.
·
Tingkat keparahan inflamasi ini ditandai dengan retakan sudut mulut dan
beberapa pendarahan saat mulut dibuka
·
Bibir kering
·
Rasa tidak nyaman
·
adanya sisik-sisik dan
pembentukan fisur (celah) yang diikutidengan rasa terbakar pada sudut mulut.
·
Yang paling sering
sebagai daerah eritemadan udema yang berbentuk segitiga pada kedua komisura
atau dapat berupa atropi,eritema, ulser, krusta dan pelepasan kulit sampai
terjadi eksudasi yang berulang.Reaksi jangka panjang, terjadi supurasi dan
jaringan granulasi.
· Pada angular cheilitis
yang berhubungan dengan defisiensi nutrisi, dapat terjadi
penipisan papilla lidah (depapillated tongue) dikarenakan defisiensi
besi. lidah
merah dan berkilat (depapillated glossy red tongue) pada pasien
dengan defisiensi asam folat, atau lidah ungu kemerahan
(reddish-purpledepapillated tounge) pada defisiensi vitamin B. Angular
cheilitis yang disertai alopesia, diare dan ulserasi oral non-spesifik yang
biasanya terdapat di lidah dan mukosa bukal, dapat diduga dikarenakan
defisiensi seng.
·
Lesi
terjadi bilateral yang biasanya meluas beberapa mm dari sudut mulut pada
mukosa pipi dan ke lateral pada kulit sirkum oral 1-10 mm.
·
Dasar lesi
lembab,adanya fissure yang tajam,vertical dari tepi vermilion bibir dan area
kulit yang berdekatan.
·
Epitel pada komisura
terlihat mengerut dan sedikit luka. Pada waktu mengerut, menjadi lebih jelas terlihat ,membentuk satu atau
beberapa fissure yang dalam, berulserasi tetapi tidak cenderung berdarah
.Walaupun dapat berbentuk krusta yang bernanah pada permukaan,fisur ini
tidak melibatkan permukaan mukosa pada komisura di dalam mulut , tetapi
berhenti pada mucocutan junctional.
Penanggulangan dan Perawatan
·
Untuk mencegah adanya
pertumbuhan Candida albicans:
-
Pengembalian
keseimbangan lingkungan rongga mulut.
-
Makan-makanan yang bergizi seimbang dan
yangdibutuhkan oleh tubuh.
-
Pemeliharaankebersihan
mulut dengan menggosok gigi.
·
Perawatan tergantung
kepada etiologi
-
Apabila etiologi
spesifik yang tetap tidak juga ditemukan, lesi ini bisa sulit untuk disembuhkan
dan dapat bertahansampai beberapa tahun.
-
Harus diingat adanya
infeksi merupakan etiologi sekunder , jika penyebab utama tidak dirawat, pengobatan terhadap infeksi tidak akan
menghasilkan kesembuhan permanen.
-
Disebabkan oleh
penyakit sistemik maka perawatan secara local tidak akanberhasil bila tidak
disertai perawatan secara sistemik
-
Defisiensi vitamin B : memeberikan
suplemen vitamin B kompleks Akan
-
Defisiensi satu jenis
vitamin biasanya diikutigejala defisiensi nutrisi,maka dalam perawatannya pemberian
multivitamin lebih efektif daripada pemberian vitamin B kompleks saja. Dilaporkan
pengobatanpenyakit akibat defisiensi vitamin B12 dengan terapi
vitamin dapat sembuh dalam waktu 3 minggu
-
Antimikroba disebabakan
defisiensi nutrisi hanya berfungsi menyingkat waktu penyembuhan.
-
Sebagian infeksi yang
terjadi dapat sembuh dengan sendiri tanpa memerlukan antimikroba, maka sistem
pertahanan tubuh yang perlu dipertahankan atau ditingkatkan dengan pemberian vitamin tambahan atau
multivitamin
Analisa Soal
I - Cheilitis Angular
ibu, 45 tahun datang ke dokter gigi
dengan keluhan nyeri pada saat membuka mulut. Pada pemeriksaan ekstra oral
ditemukan adanya lesi ulserasi pada kedua sudut bibir yang berwarna
kemerahan-merahan. Pemeriksaan intra
oral menunjukkan pasien memiliki gigi tiruan yang kotor . Lidah berwarna merah
keunguan. Apakah tindakan yang harus dilakukan dokter gigi tersebut?
·
Diagnosa Kasus : Cheilitis
Angular
·
Etiologi: Infeksi campuran dari
candida albicans dan staphylococcus aureus karena pemakaian gigi tiruan yang
kotor
-
Defisiensi vitamin B
komplek
·
Penatalaksaan
- Pembersihan gigi tiruan yang kotor
-
Pemberian kombinasi antijamur topikal dan antibiotik
-
Pemberian vitamin B komplek
·
Obat -
Antibiotik : Amoksisilin
Amoxil ® 500 mg
3 X 1 tablet selama 5 hari.
-
Antijamur topikal : Salep Nystatin
Salep Mycostatin ® 100.000 U.I
Oleskan secara bebas pada daerah yang terkena 4 sampai 6 kali sehari.
-
Vitamin B komplek
·
Perhitungan Dosis
-
Amoksisilin
Dosis lazim dewasa: 500 mg, 3X1
tablet 500 mg dalam tiap 8 jam Jumlah Tablet: 5 (hari) X 3 (kali
sehari) = 15 tablet
-
Nystatin
- Vitamin B komplek
·
Resep
Nama: drg.
Dudidudidam
Alamat:
Jam Praktek:
08.00-12.00/16.00-20.00 WIB
SIP:
|
Padang,
4 Desember 2013
R/ Amoksisilin tab
500 mg No. XV
Stdd tab No. I ac
Pro :
Umur: 45 tahun
|
Apoteker:
SIPA:
00
|
No. 1
Ani
Tiga
kali sehari satu tablet sebelum makan
|
Tidak
Boleh Diulang Tanpa Resep Dokter
|
Comments