Akuntabilitas
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap
individu, kelompok, atau institusi untuk
memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. ASN yang akuntabel adalah ASN yang mampu mengambil pilihan yang tepat
ketika terjadi konflik kepentingan, tidakterlibat
dalam politik praktis, melayani warga secara adil dan konsisten dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Akuntabilitas sering disamakan dengan
responsibilitas atau tanggung jawab.
Namun pada dasarnya, kedua konsep itu memiliki makna yang berbeda.
-
Responsibilitas
adalah
kewajiban untuk bertanggung jawab.
-
Akuntabilitas
adalah suatu kewajiban
pertanggungjawaban yang harus dicapai .
Nilai-nilai
dasar akuntabilitas agar terwujud pelayanan prima adalah sebagai berikut :
A.Kepemimpinan
Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke
bawah dimana pimpinan memainkan
peranan yang penting dalam menciptakan lingkungannya. Pimpinan mempromosikan lingkungan yang akuntabel
dapat dilakukan dengan memberikan contoh
pada orang lain (lead by
example), adanya komitmen yang
tinggi dalam melakukan
pekerjaan sehingga memberikan efek positif bagi pihak lain untuk berkomitmen pula, terhindarnya dari aspek-aspek
yang dapat menggagalkan kinerja yang
baik yaitu hambatan politis maupun keterbatasan sumber daya, sehingga dengan adanya saran dan penilaian yang adil
dan bijaksana dapat dijadikan sebagai solusi.
B.Transparansi
Pelayan
publik yang diselenggarakan haruslah bersifat transparan yaitu masyarakat sebagai pengguna layanan dapat mengetahui
segala sesuatu hal yang berhubungan dengan
pelayanan publik yang diterima oleh masyarakat.
Tujuan
dari adanya transparansi adalah:
-
Mendorong komunikasi yang lebih besar
dan kerjasama antara kelompok internal
dan eksternal
-
Memberikan perlindungan terhadap
pengaruh yang tidak seharusnya dan korupsi dalam
pengambilan keputusan
-
Meningkatkan akuntabilitas dalam
keputusan-keputusan
-
Meningkatkan kepercayaan dan keyakinan
kepada pimpinan secara keseluruhan.
C. Responsif
Responsibilitas
institusi dan responsibilitas perseorangan memberikan kewajiban bagi
setiap individu dan lembaga, bahwa ada suatu konsekuensi dari setiap tindakan yang
telah dilakukan, karena adanya tuntutan untuk bertanggungjawab atas keputusan yang telah dibuat.
B. Integritas
Dengan
adanya integritas menjadikan suatu kewajiban untuk menjunjung tinggi dan mematuhi semua hukum yang berlaku,
Undang-undang, kontrak, kebijakan, dan peraturan
yang berlaku. Dengan adanya integritas institusi, dapat memberikan kepercayaan dan keyakinan kepada publik
dan/atau stakeholders.
E. Keadilan
Keadilan
adalah landasan utama dari akuntabilitas. Keadilan harus dipelihara dan dipromosikan
oleh pimpinan pada lingkungan organisasinya. Oleh sebab itu, ketidakadilan harus dihindari karena dapat
menghancurkan kepercayaan dan kredibilitas
organisasi yang mengakibatkan kinerja akan menjadi tidak optimal.
F. Kepercayaan
Rasa
keadilan akan membawa pada sebuah kepercayaan. Kepercayaan ini yang akan melahirkan akuntabilitas. Dengan kata
lain, lingkungan akuntabilitas tidak akan
lahir dari hal-hal yang tidak dapat dipercaya.
G. Keseimbangan
Untuk
mencapai akuntabilitas dalam lingkungan kerja, maka diperlukan adanya keseimbangan antara akuntabilitas dan
kewenangan, serta harapan dan kapasitas. Setiap
individu yang ada di lingkungan kerja harus dapat menggunakan kewenangannya untuk meningkatkan kinerja.
Adanya peningkatan kerja juga memerlukan
adanya perubahan kewenangan sesuai kebutuhan yang dibutuhkan. Selain itu, adanya harapan dalam mewujudkan kinerja
yang baik juga harus disertai dengan
keseimbangan kapasitas sumber daya dan keahlian (skill) yang dimiliki.
H. Kejelasan
Kejelasan juga merupakan salah satu elemen untuk
menciptakan dan mempertahankan
akuntabilitas. Agar individu atau kelompok dalam melaksanakan wewenang dan tanggung jawabnya, mereka
harus memiliki gambaran yang jelas tentang
apa yang menjadi tujuan dan hasil yang diharapkan. Dengan demikian, fokus utama untuk kejelasan adalah
mengetahui kewenangan, peran dan tanggungjawab,
misi organisasi, kinerja yang diharapkan organisasi, dan sistem pelaporan kinerja baik individu maupun
organisasi.
I.Konsistensi
Konsistensi
menjamin stabilitas. Penerapan yang tidak konsisten dari sebuah kebijakan,
prosedur, sumber daya akan memiliki konsekuensi terhadap tercapainya 24 lingkungan kerja yang tidak akuntabel,
akibat melemahnya komitmen dan kredibilitas anggota organisasi.
Comments