LAPORAN KASUS ALVEOLEKTOMI Seorang pasien perempuan berusia tahun datang ke RSGMP dengan keluhan ingin membuat gigi tiruan penuh pada rahang atas dan bawah . Dari pemeriksaan subjektif didapatkan bahwa pasien tidak memiliki kelainan penyakit sistemik dan alergi obat. Pada hari pertama datang, pasien dirujuk ke bagian prosthodonti untuk mem e riksakan apakah pembuatan gigi tiruan bisa dilakukan atau tidak. Pada pemeriksaan intraoral terlihat adanya penonjolan pada tulang tepatnya di ridge alveolar pada regio gigi 43 . Sewaktu di palpasi didapat adanya rasa sakit, runcing dantajam . Berdasarkan hasil pemeriksaan pasien mempunyai eksostosis pada ridge alveolar pada regio gigi 44 , yang dapat mengganggu pada pembuatan gigi tiruan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seseorang akan menggunakan gigi geligi permanen seumur hidupnya. Namun, gigi dapat hilang karena berbagai faktor penyakit gigi yaitu karies dan penyakit periodontal, atau proses...
Secara umum, penyebab karies gigi adalah bakteri dan sisa makanan yang
ada di mulut. Namun, sebenarnya jika dilihat lebih detail lagi, ada beberapa
penyebab secara khusus, yaitu:
1. Periode Usia
Periode usia memegang peranan yang cukup signifikan terhadap timbulnya
karies gigi. Mengapa? Hal ini sangat berkaitan erat dengan tanggung jawab dalam
menjaga kesehatan gigi. Periode usia balita hingga 10-12 tahun saat anak
memiliki gigi campuran antara gigi susu dan gigi permanen adalah yang pertama
rentan terhadap karies gigi. Di periode ini, mereka belum memiliki kesadaran
lebih untuk menjaga kesehatan gigi.
Selanjutnya, periode pubertas saat usia 14 hingga 20 tahun juga rentan
dengan karies gigi. Di usia ini, sering terjadi perubahan hormonal yang
berpotensi menyebabkan pembengkakan pada gusi. Saat-saat seperti ini,
kebersihan gigi sangat mungkin terabaikan. Selain itu, pengawasan dari orang
tua sering kali mulai longgar, sehingga sangat mungkin anak pada periode ini
malas menggosok gigi.
Periode usia lainnya adalah pada usia sekitar 40 hingga 50 tahun. Di
usia-usia ini, sudah terjadi retraksi pada gusi sehingga menyebabkan makanan
lebih mudah masuk ke dalam sela-sela gigi dan gusi. Akibatnya, sisa makanan
jadi lebih sulit dibersihkan dan memperbesar potensi terjadinya karies gigi.
2. Kerentanan Karies Gigi
Kondisi fisik yang berbeda pada tiap-tiap orang memungkinkan adanya
perbedaan pada morfologi gigi dan volume air ludah. Morfologi gigi yang luas
dan lebar dengan bentuk gigi yang besar-besar memiliki potensi terjadi plak
yang lebih banyak jika tidak rutin menggosok gigi. Begitu pula dengan volume
air ludah, penelitian membuktikan bahwa mereka yang memiliki volume air ludah
sedikit jauh lebih rentan terhadap karies gigi daripada yang punya volume
banyak.
3.
Bakteri
Tidak semua bakteri dalam mulut menjadi penyebab karies gigi. Bahkan
hanya sedikit yang menyebabkan karies gigi, lebih banyak yang berguna untuk
mencerna makanan. Yang jadi masalah adalah bakteri kariogenik atau pembawa
masalah karies gigi yaitu Streptococcus mutans dan Lactobacilli. Bakteri
kariogenik adalah kunci awal mula karies gigi karena mampu mengubah karbohidrat
yang dapat diragikan menjadi asam yang merusak enamel gigi.
4. plak gigi
Plak gigi adalah cairan lengket
yang melapisi bagian luar gigi Anda. Ketika Anda mengonsumsi makanan manis dan
mengandung karbohidrat, kemudian tidak dilanjutkan dengan sikat gigi, maka sisa
makanan akan dikonsumsi bakteri jahat sehingga membentuk lebih banyak plak.
Penumpukan plak akan
membentuk karang gigi. Karang gigi yang mengeras akan membuat plak sulit
dibersihkan dan malah melindungi bakteri jahat yang merusak gigi tersebut.
LAPORAN KASUS ALVEOLEKTOMI Seorang pasien perempuan berusia tahun datang ke RSGMP dengan keluhan ingin membuat gigi tiruan penuh pada rahang atas dan bawah . Dari pemeriksaan subjektif didapatkan bahwa pasien tidak memiliki kelainan penyakit sistemik dan alergi obat. Pada hari pertama datang, pasien dirujuk ke bagian prosthodonti untuk mem e riksakan apakah pembuatan gigi tiruan bisa dilakukan atau tidak. Pada pemeriksaan intraoral terlihat adanya penonjolan pada tulang tepatnya di ridge alveolar pada regio gigi 43 . Sewaktu di palpasi didapat adanya rasa sakit, runcing dantajam . Berdasarkan hasil pemeriksaan pasien mempunyai eksostosis pada ridge alveolar pada regio gigi 44 , yang dapat mengganggu pada pembuatan gigi tiruan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seseorang akan menggunakan gigi geligi permanen seumur hidupnya. Namun, gigi dapat hilang karena berbagai faktor penyakit gigi yaitu karies dan penyakit periodontal, atau proses...
Tips Jaga Kesehatan Gigi Sejak Usia Anak-Anak Perlu Anda Ketahui dengan tujuan mencegah berbagai masalah pada gigi. Kemunculan masalah di bagian gigi disebabkan banyak faktor, salah satunya ada kebiasaan buruk yang masih dilakukan seperti tidak sikat gigi secara rutin. Berbekal beberapa sumber informasi dalam menjaga kesehatan bagian gigi sejak dini harus diterapkan setiap hari. Gigi menjadi bagian penting untuk mengunyah makanan hingga lembut. Jika fungsi gigi mengalami masalah dikhawatirkan akan terjadi beberapa kondisi kurang mengenakkan. Sehingga harus ada beberapa penanganan secara serius. Banyak kalangan menilai ada beberapa cara untuk menjaga kesehatan gigi lebih baik sejak usia anak-anak. Karena pada usia anak-anak inilah ada sejumlah kondisi dan kebiasaan kurang tepat membuat kondisi gigi tidak sehat. Untuk mencegah terjadinya karang gigi at...
Agenesis gigi adalah salah satu kelainan jumlah gigi yang ditandai tidak terdapatnya benih gigi yang membuat satu atau lebih gigi hilang. hal ini bukan disebabkan oleh kehilangan gigi karena pencabutan atau buruknya kebersihan gigi melainkan faktor keturunan atau bawaan yang biasanya bermanifestasi pada beberapa anggota keluarga. jadi jumlah gigi permanent itu ada 32 ,nah penderita agenesis ini memiliki jumlah gigi kurang dari 32 yan sobat. Meskipun agenesis gigi biasanya disebabkan karena faktor bawaan, gangguan fisik atau gangguan yang tidak memungkinkan gigi terbentuk dengan benar dapat menyebabkan agenesis gigi. namun ada faktor lain yang dapat menyebabkan agenesis seperti memiliki ruang lengkung rahang yang kecil sehingga tidak cukup membuat gigi tersusun berdesakan dapat menyebabkan agenesis gigi. Banyak penderita agenesis yang memiliki gigi tumpang tindih karena kurangnya ruang untuk gigi ber...
Berbicara tentang kecerdasan, ada beberapa tanda yang menunjukkan bahwa anda sebenarnya adalah orang cerdas. Ya, tanda ini mungkin tidak anda sadari sebelumnya. Berikut ini beberapa tanda anda adalah orang yang cerdas: Tanda Anda Adalah Orang yang Cerdas 1. Lebih baik diam daripada basa-basi buang waktu Orang cerdas pasti tahu kapan harus berbicara dan kapan harus diam. Mereka biasanya lebih suka diam daripada basa-basi yang tidak penting, karena buang-buang waktu saja. Bisa saja diamnya orang cerdas adalah karena dirinya tidak ingin menyombongkan diri dan sok tahu. 2. Tidak suka mengumbar masalah Apakah anda sering mengumbar masalah? Jika tidak, maka itu tandanya anda adalah orang cerdas. Sebab, orang cerdas tidak suka mengumbar masalah, tapi mencari solusi atau jalan keluar dari masalah tersebut. Orang cerdas tidak takut dengan masalah, bahkan masalah tersebut dijadikan tantangan untuk mengasah mentalnya. 3. Anda selalu sibuk Anda selalu saja mendapatkan proyek-pr...
www.google.com Jika Anda merasakan keluhan gusi tiba-tiba berdarah setiap saat bersikat gigi, kemungkinan Anda memiliki masalah pada gusi.penyakit yang mengenai gusisalah satunya adalah gingivitis yaitu radang pada gusi ditandai gusi memerah dan mudah berdarah ,salah satu penyebab gingivitis yaitu karang gigi. Penyebab penyakit gusi bertambah parah Seperti yang sudah kita ulas diatas , bahwa gingivitis atau radang gusi disebabkan karang gigi, maka dari itu semakain banyak karang gigi .Maka akan semakin banyak pembengkakan dan peradangan yang ditimbulkan di sekitar gusi. Hal sederhana seperti menggosok gigi akan menyebabkan iritasi pada gusi bengkak Anda, akan membuatnya mudah berdarah. Masalah yang sering ditemui, kebanyakan dari masyarakat tidak menyadari mengalami peradangan pada gusi dikarenakan penyakit gusi ini jarang mengalami rasa sakit. BACA JUGA Mengenal Bentuk Dan Struktur Gigi semua gigi rusak karena kehilangan satu gigi penyakit gus...
2.4 Komplikasi Impaksi Gigi bungsu impaksi, dapat terjadi tanpa gejala atau hanya menimbulkan rasa nyeri tumpul pada rahang, yang menyebar sampai ke leher, telinga dan daerah temporal(migrain). Hal itu terjadi akibat penekanan gigi pada nervus alveolaris inferior yang terletak didekatnya.Gigi impaksi yang tidak ditangani dengan baik, dapat menimbulkan komplikasi serius, seperti karies dentis, infeksi dan pembentukan kista atau tumor (Rahayu, 2014). 1. Karies Dentis Baik molar kedua (Gambar 4a), maupun molar ketiga (Gambar 4b), rawan mengalami karies dentis karena pada daerah tersebut mudah terjadi retensi sisa makanan dan sulit dibersihkan. Hal tersebut menyebabkan dekalsifikasi enamel, dentin, dan kemudian menyebabkan kerusakan yang luas sehingga menembus atap pulpa. Peradangan pulpa atau pulpitis dapat terjadi akut dengan keluhan nyeri hebat berdenyut, namun dapat pula berlangsung kronis dan keluhan nyer...
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anatomi Struktur anatomi molar tiga rahang bawah dikelilingi tulang pada daerah bukal, lingual dan distal dari molar dua rahang bawah. Juga terdapat komponen neurovaskular yang berhubungan atau berdekatan dengan molar tiga rahang bawah (Ruslin, 2013). Gambar 1. Anatomi molar tiga rahang bawah (sumber : http://pocketdentistry.com/6-preoperative-planning/) Komponen anatomi di daerah molar tiga rahang bawah · Tulang · Canalis mandibularis · Jaringan lunak · Muskulus · M. buccinator · ...
Untuk urusan sikat gigi, banyak orang yang sering lupa menggantinya. Dan ketika Anda mencoba mengingat sudah sejak kapan Anda menggunakan sikat gigi Anda, kadang anda lupa kapan mulai memakainya, ternyata sudah 5 atau 6 bulan usia sikat gigi Anda. Hal terburuk yang bisa terjadi jika tidak mengganti sikat gigi Anda adalah mengalami penyakit periodontal dan kehilangan gigi. Akibat dari terbentuknya karang gigi\kalkulus yang merupakan penyebab utama kerusakan gigi, seiring waktu bulu sikat yang kuat menjadi berjumbai dan kehilangan kemampuan untuk membersihkan area di antara gigi dan plak yang berada pada setiap permukaan gigi. Sehingga sikat gigi tidak efektif untuk membersihkan gigi. BACA JUGA Apa penyebab gusi berdarah saat menyikat gigi Akibat jarang sikat gigi sikat gigi tidak pakai odol “Plak bukan hanya akan membuat gigi berlubang, namun ketika dibiarkan pada garis gusi, hal tersebut bisa menyebabkan peradangan dan iritasi yang mengarah kepada gingivitis atau pen...
www.google.com Wioad.blogspot.com - Perubahan warna gigi membuat sebagian orang merasa kurang percaya diri karena mempengarihi penampilan.Perubahan warna pada gigi bisa disebabkan beberapa faktor ,dari luar (ekstrinsik) dan dari dalam( instrinsik). Nah , yang jadi pertanyaannya apa saja sih faktor2 tsb. Oke. Saya berikan salah satu contohnya : + Ektrinsik ,seperti makanan dan minuman yang bewarna ,bisa juga kebiasaan mengunyah pinang ,sirih,dll + Intrinsik ,seperti genetik atau faktor keturunan, obat-obatan.dll kalau dijelasin panjang ,konsul kedokter gigi biar dikasi penjelasan.
LAPORAN KASUS ORAL MEDICINE Nama : No. Rekam Medis : Jenis Kelamin : Perempuan Alamat : Agama : PENDAHULUAN Lidah merupakan salah satu organ di rongga mulut yang paling peka terhadap perubahan yang terjadi di dalam tubuh . Lidah sebagai indera pengecap mempunyai beberapa fungsi yaitu membantu proses pengecapan dan perasa , mengatur letak makanan ketika dikunyah , dan membantu menelan . Banyak k elainan yang dijumpai pada lidah yan...
Comments